Pembahasan Secara Lengkap Surat Resmi dan Surat Penawaran
Pengertian Surat Resmi
Surat resmi
adalah surat yang diterbitkan oleh instansi yang ditujukan kepada instansi lain
atau individu yang berisi informasi yang menyangkut kepentingan tugas, kegiatan
dinas, atau bisnis instansi yang terkait.
Jenis-jenis Surat Resmi
1.
Surat permohonan, yaitu surat yang berisi permintaan yang ditujukan kepada
atasan atau pimpinan. Misalnya surat permohonan peninjauan kembali dalam hal
perpindahan tempat tugas.
2.
Surat pengantar, yaitu surat yang digunakan untuk keperluan mengantarkan
sesuatu. Misalnya surat pengantar pengadaan buku yang diberikan Departemen
Pendidikan kepada sekolah-sekolah.
3.
Surat keputusan, yaitu surat keputusan dari pimpinan tentang suatu hal yang
sebelum memutuskan hal tersebut ada dasar hukum/peraturan/undang-undang yang
melandasi. Surat ini juga digunakan sebagai pedoman kerja. Misalnya Surat
Keputusan Pegawai Negeri Sipil.
4.
Surat panggilan/undangan, yaitu surat yang digunakan untuk
memanggil/mengundang seseorang dengan tujuan tertentu. Misalnya surat panggilan
orang tua siswa.
5.
Surat peringatan, yaitu surat yang bertujuan untuk mengingatkan supaya
seseorang melakukan tugas dengan baik. Misalnya surat peringatan karena sering
bolos kerja.
6.
Surat perintah, yaitu surat yang berisi perintah/instruksi dari atasan
kepada bawahan untuk melakukan tugas di luar pekerjaan rutin. Misalnya surat
perintah dari Ketua BSNP kepada bawahannya untuk membuat setting naskah buku.
7.
Surat tugas, yaitu surat yang berisi penugasan seseorang oleh atasan untuk
melaksanakan suatu hal. Misalnya surat tugas dari Kepala Diknas kota W kepada
Pak Amir untuk menjadi Kepala Sekolah sementara di SMP X selama ada kekosongan
jabatan di sekolah tersebut.
8.
Surat instruksi, yaitu surat yang berisi instruksi untuk melakukan sesuatu
hal. Misalnya, Kepala Sekolah memberikan surat instruksi kepada guru untuk
mendampingi siswa lomba di luar daerah.
9.
Surat kuasa, yaitu surat yang berisi pemberian kuasa kepada seseorang untuk
melakukan suatu hal tanpa menunggu pihak pemberi kuasa. Misalnya surat
pemberian kuasa untuk menandatangani dokumen selama pimpinan berada di luar
negeri.
10.
Surat pengumuman, yaitu surat yang di dalamnya berisi informasi penting
yang sifatnya segera. Misalnya, pengumuman hari libur sekolah karena ada rapat
dinas.
11.
Nota dinas, yaitu nota yang dibuat pejabat tinggi untuk bawahannya dalam
keadaan mendesak yang isinya sedikit banyak bersifat rahasia dan segera
membutuhkan solusi serta digunakan dalam ruang lingkup sendiri. Nota dinas
merupakan penyimpangan prosedur yang telah ditentukan. Misalnya dari gubernur
kepada bupati karena ada demonstrasi yang destruktif.
12.
Surat niaga, yaitu surat yang ditulis oleh orang/instansi/lembaga yang
bergerak dalam bidang perniagaan dan perusahaan yang isinya mengenai soal-soal
seputar perniagaan. Surat niaga dibagi menjadi:
- Surat
permintaan penawaran, yaitu surat yang berisi permintaan mengenai
informasi tentang suatu barang sebagai bahan pertimbangan pembelian dalam
jumlah banyak.
- Surat
penawaran, yaitu surat yang berisi penawaran sesuatu kepada
seseorang/perusahaan untuk menjalin kerjasama di dalamnya terdapat
keunggulan dari produk yang ditawarkan. Misalnya menawarkan perlengkapan
dapur yang sedang booming.
- Surat
pesanan, yaitu surat yang dikirimkan pembeli kepada penjual untuk membeli
barang-barang yang diperlukan.
- Surat
tagihan, yaitu surat peringatan yang dikirimkan oleh penjual kepada
pembeli agar pembeli melunasi hutang-hutangnya sesuai perjanjian yang
telah disepakati.
- Surat
jalan/pemberitahuan pengiriman barang, yaitu surat yang dibuat oleh
penjual kepada pembeli yang isinya pemberitahuan tentang barang-barang
pesanan yang sudah ada dan segera dikirim kepada pembeli.
- Surat
tanda bukti/pengiriman pembayaran, yaitu surat dari pembeli yang isinya
bahwa pembeli sudah mengirimkan pembayaran dari barang-barang yang sudah
diterimanya.
- Surat klaim/pengaduan,
yaitu surat pemberitahuan dari pembeli kepada penjual karena barang yang
dikirim tidak sesuai pesanan disertai tuntutan penyelesaian.
- Surat
pemberitahuan, yaitu surat yang berisi pemberitahuan tentang sesuatu hal
dalam bidang perniagaan, misalnya perpindahan lokasi perusahaan.
- Surat
ucapan selamat, yaitu surat yang isinya ucapan selamat kepada perusahaan
lain atas sesuatu hal, misalnya karena pembukaan kantor cabang.
- Surat
ucapan terimakasih, yaitu surat yang menekankan isinya pada penerima surat
supaya merasa senang.
- Surat
belasungkawa, yaitu surat yang isinya menyatakan belasungkawa perusahaan
karena suatu hal.
- Surat
perjanjian: sewa-menyewa, jual beli, borongan, dsb. Yaitu surat yang
isinya perjanjian beberapa pihak tentang suatu hal.
13.
Surat gugat, yaitu surat yang isinya menggugat atas apa yang terjadi atau
biasa disebut surat komplain. Misalnya surat gugat dari A ke B karena barang
yang dikirim tidak sesuai dengan perjanjian sehingga pihak A merasa dirugikan.
14.
Surat referensi, yaitu surat yang di dalamnya berisi pertimbangan tentang
suatu hal. Misalnya, surat referensi perusahaan X terhadap Perusahaan Y sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang barang elektronik.
15.
Surat edaran, yaitu surat yang diedarkan kepada kalangan tertentu menyangkut
suatu hal/kegiatan. Misalnya surat edaran dalam rangka pengambilan rapor oleh
wali murid.
Ciri-Ciri Surat Resmi
Dikirim
atau diterima oleh instansi
Surat
dikatakan sebagai surat resmi apabila dikirim atau diterima oleh instansi. Hal
ini yang membedakan surat resmi dengan yang lainnya. Dengan dikirim atau
diterima instansi maka surat menyangkut kegiatan kedinasan yang bersifat resmi.
Misalnya surat dari Mendiknas kepada Kepala Diknas di daerah untuk urusan SKM
yang harus dimiliki siswa.
Menggunakan
bahasa baku
Ciri
surat resmi salah satunya adalah menggunakan bahasa baku. Bahasa baku digunakan
karena sifat surat ini adalah resmi. Bahasa baku yaitu, bahasa Indonesia yang
ditulis dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Hal ini
dikarenakan bahasa Indonesia merupakan bahasa sosial yang digunakan sebagai
alat pergaulan sosial. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik dan
teratur, pilihan kata-kata tepat, jelas, dan meyakinkan, harus sopan, ramah,
dan hormat. Misalnya, Pada tanggal 15 Juni 2008 kami akan mengunjungi
perusahaan Anda.
Sistematis
dan sesuai kaidah
Surat
resmi haruslah sistematis dan sesuai kaidah. Sistematis maksudnya surat disusun
sesuai dengan urutan bagian-bagiannya. Hal itu sudah ditentukan dalam format
baku penulisan surat resmi yang ada dalam kaidah penulisan surat resmi.
Misalnya penulisan tanggal ada di sebelah kanan, atau kiri, nomor surat dan hal
ditulis secara berurutan.
Menggunakan
instrumen yang sesuai
Instrumen
dalam surat antara lain kertas, bentuk huruf, ukuran huruf, dsb. Pemilihan
kertas yang tepat, bentuk huruf, dan ukuran, serta format yang sesuai merupakan
ciri surat resmi. Dengan menggunakan instrumen tersebut maka isi dari surat
bisa disampaikan dengan baik dan tepat sasaran. Misalnya saja dengan
menggunakan kertas kwarto dengan font Times New Roman ukuran 12, maka surat
tersebut menggunakan instrumen yang sesuai agar isi dapat sampai dengan benar.
Ada tembusan
(bila perlu)
Penanda
khusus surat resmi salah satunya adalah tembusan. Tapi tidak semua surat resmi
memiliki tembusan. Tembusan digunakan hanya jika surat yang dikirimkan kepada
pihak yang dituju perlu diketahui oleh pihak-pihak lain yang bersangkutan
dengan hal tersebut. Tembusan ditulis urut berdasarkan jabatan.
Ø Pembuka
:
o
Tanggal surat
o
Nomor surat
o
Lampiran
o
Perihal
o
Alamat tujuan
o
Salam pembuka
Ø Isi
:
o
Paragraf
pembuka
o
Paragraf isi
o
Paragraf
penutup
Ø Penutup :
o
Salam penutup
o
Nama jelas
o
Tembusan
Bagian-bagian surat resmi :
- Kop
surat
- Nomor
surat
- Tanggal
pembuatan surat
- Perihal
surat dan lampiran
- Tujuan surat (name and addres)
- Salam pembuka (solutation)
- Paragraph I (pengantar)
- Paragraph II (isi)
- Paragraph III (ucapan terimakasih dan penutup)
- Salam penutup
- Nama dan identitas pembuat surat serta
tandatangan
- Tembusan
Cara
Menulis Surat Resmi yang Baik dan Benar
Menulis surat
resmi berbeda dengan menulis surat pribadi. Dalam surat resmi ada beberapa
ketentuan yang harus diikuti. Selain itu, dari segi penggunaan bahasa surat
resmi menggunakan bahasa baku dan efektif. Anda mungkin pernah menerima surat
undangan dari organisasi atau lembaga tertentu, yang kalau kita perhatikan
dalam surat tersebut tercantuk nomor surat, perihal surat, dan penggunaan
bahasa yang resmi. Yah, jika ada surat dengan ciri-ciri seperti itu, maka dapat
dipastikan bahwa surat tersebut adalah surat resmi. Bagaimana cara menulis
surat resmi yang baik dan benar? Berikut ini kami berikan format dan cara
menulis surat resmi yang baik dan benar:
1. Kepala Surat
Menurut Kosasih
(2003: 21), sesuai dengan namanya kepala surat terletak di bagian atas isi
surat. Fungsinya sebagai identitas diri bagi instansi atau lembaga yang
bersangkutan. Dalam kepala surat dicantumkan identitas sebagai berikut:
- Nama
instansi atau lembaga.
- Lambang
atau logo instansi atau lembaga.
- Alamat.
- Kode
surat.
- Nomor
telepon; nomor faksimile.
- Kode Pos.
Untuk perusahaan, dapat ditambahkan nama cabang dan
nama bankirnya.
Dalam penulisan kepala surat hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Nama instansi jangan disingkat, misalnya Biro Diklat, Depdikbud, Badan Bimas, tetapi Biro Pendidikan dan Pelatihan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Bimbingan Masyarakat.
b. Kata jalan jangan disingkat menjadi Jln. atau Jl., tetapi Jalan
c. Kata Telepon hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Telepon, bukan Tilpun, atau terpun dan jangan pula disingkat menjadi Tlp., Tilp., atau Telp.
d. Kata kotak pos hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Kotak Pos dan jangan disingkat K.Pos atau Katpos. Demikian pula, jangan digunakan P.O. Box atau Post Office Box.
e. Kata alamat kawat hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Alamat Kawat dan jangan digunakan Cable Anddress.
f. Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua (:), sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik pada setiap hitungan tiga angka karena bukan merupakan suatu jumlah.
Dalam penulisan kepala surat hendaklah diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Nama instansi jangan disingkat, misalnya Biro Diklat, Depdikbud, Badan Bimas, tetapi Biro Pendidikan dan Pelatihan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Bimbingan Masyarakat.
b. Kata jalan jangan disingkat menjadi Jln. atau Jl., tetapi Jalan
c. Kata Telepon hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Telepon, bukan Tilpun, atau terpun dan jangan pula disingkat menjadi Tlp., Tilp., atau Telp.
d. Kata kotak pos hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Kotak Pos dan jangan disingkat K.Pos atau Katpos. Demikian pula, jangan digunakan P.O. Box atau Post Office Box.
e. Kata alamat kawat hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Alamat Kawat dan jangan digunakan Cable Anddress.
f. Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantarai tanda titik dua (:), sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik pada setiap hitungan tiga angka karena bukan merupakan suatu jumlah.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis sejajar dengan nomor surat.
Perhatikan contoh penulisan tanggal surat berikut ini.
- Banten, 20 November 2013
- 28 November 2013
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu tanggal
ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan
angka. Setelah angka tahun tidak diikuti tanda baca apapun, seperti tanda
titik, tanda koma, titik dan garis hubung. Selain itu, perlu diperhatikan hal
berikut:
Sebelum tanggal surat tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat
a. Nama bulan jangan ditulis dengan angka, tetapi dengan huruf. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat, dan ditulis dengan cermat, misalnya Januari, Februari, Agustus atau November, bukan Jan, Feb, atau Nov.
b. Nama bulan hendaklah ditulis dengan cermat, misalnya Februari, November, bukan Pebruari, Nopember
Contoh penulisan tanggal surat.
KEPALA SURAT
22 Oktober 1986
Contoh kesalahan penulisan tanggal surat
KEPALA SURAT
Jakarta, 04 Juli 1985
Kesalahan penulisan tanggal surat seperti tertera di atas adalah sebagai berikut:
a. Pencatuman nama kota diiringi tanda koma, angka tanggal yang diikuti oleh tanda hubung, nama bulan yang ditulis dengan angka diiringi tanda hubung dan angka tahun (Jakarta, 22-3-1990)
b. Pencantuman nama kota diikuti tanggal, bulan, tahun yang diikuti oleh tanda titik koma (Jakarta 22 Maret 1990;)
c. Tanggal yang diikuti nama bulan dan tahun yang disingkat (22 Mrt 1990)
d. Tanggal yang diikuti tanda titik, diikuti nama bulan yang ditulis dengan angka dan diikuti angka tahun yang disingkat (22.04.98)
Sebelum tanggal surat tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota itu sudah tercantum pada kepala surat
a. Nama bulan jangan ditulis dengan angka, tetapi dengan huruf. Nama bulan yang ditulis dengan huruf tidak boleh disingkat, dan ditulis dengan cermat, misalnya Januari, Februari, Agustus atau November, bukan Jan, Feb, atau Nov.
b. Nama bulan hendaklah ditulis dengan cermat, misalnya Februari, November, bukan Pebruari, Nopember
Contoh penulisan tanggal surat.
KEPALA SURAT
22 Oktober 1986
Contoh kesalahan penulisan tanggal surat
KEPALA SURAT
Jakarta, 04 Juli 1985
Kesalahan penulisan tanggal surat seperti tertera di atas adalah sebagai berikut:
a. Pencatuman nama kota diiringi tanda koma, angka tanggal yang diikuti oleh tanda hubung, nama bulan yang ditulis dengan angka diiringi tanda hubung dan angka tahun (Jakarta, 22-3-1990)
b. Pencantuman nama kota diikuti tanggal, bulan, tahun yang diikuti oleh tanda titik koma (Jakarta 22 Maret 1990;)
c. Tanggal yang diikuti nama bulan dan tahun yang disingkat (22 Mrt 1990)
d. Tanggal yang diikuti tanda titik, diikuti nama bulan yang ditulis dengan angka dan diikuti angka tahun yang disingkat (22.04.98)
3. Nomor Surat
Setiap surat
resmi yang keluar biasanya diberi nomor, hal ini disebut nomor verbal. Cara
pemberian dan penulisan nomor bermacam-macam sesuai dengan kepentingan
masing-masing dari perusahaan atau instansi tersebut. Nomor surat ditulis
sebelah kiri, sejajar dengan tanggal surat. Nomor surat merupakan kode yang
berguna sebagai berikut.
- Memudahkan
pengaturannya sebagai arsip.
- Memudahkan
penunjukan pada waktu rnengadakan hubungan surat menyurat.
- Memudahkan
mencari surat itu kembali bila diperlukan.
- Memudahkan
kepada petugas kearsipan dalam menggolongkan atau mengklasifikasikan surat
sesuai dengan sifat jenis surat untuk penyirnpanan.
- Mengetahui
berapa banyaknya surat yang keluar pada suatu periode (bulan maupun
tahun).
Penulisan
nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula
dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak
harus dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka.
Kata Nomor, Lampiran, dan Perihal diawali huruf kapital dan diikuti tanda titik dua. Penulisan kata Nomor, Lampiran, dan Perihal dapat disingkat menjadi No., Lamp., dan Hal., tetapi harus taat asas.
Nomor surat dan kode dibatasi garis miring, tanpa spasi, dan tidak diakhiri tanda baca apa pun.
Nomor Surat Salah = Nomor Surat Benar
Nomor: 110/U/PPHPBI/2006.= Nomor: 110/U/PPHPBI/2006
No.: 110/U/PPHPBI/2006.= No.: 110/U/PPHPBI/2006
Nomor: 007/KSH-1/IV/2001
Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka. Misalnya:
Nomor: 10.10.3.03.90 atau
No. : 10-10-3-03-90
Kata Nomor, Lampiran, dan Perihal diawali huruf kapital dan diikuti tanda titik dua. Penulisan kata Nomor, Lampiran, dan Perihal dapat disingkat menjadi No., Lamp., dan Hal., tetapi harus taat asas.
Nomor surat dan kode dibatasi garis miring, tanpa spasi, dan tidak diakhiri tanda baca apa pun.
Nomor Surat Salah = Nomor Surat Benar
Nomor: 110/U/PPHPBI/2006.= Nomor: 110/U/PPHPBI/2006
No.: 110/U/PPHPBI/2006.= No.: 110/U/PPHPBI/2006
Nomor: 007/KSH-1/IV/2001
Penulisan nomor dan kode surat tidak harus dibatasi garis miring, tetapi dapat pula dibatasi tanda titik atau tanda hubung. Demikian pula, isi kode surat tidak harus dengan huruf, tetapi dapat pula dengan angka. Misalnya:
Nomor: 10.10.3.03.90 atau
No. : 10-10-3-03-90
4. Lampiran
Lampiran surat
adalah dokumen-dokumen yang disertakan ke dalam surat, karena mempunyai kaitan
dengan isi surat. Dokumen-dokumen yang disertakan tersebut bermacam-macam
sesuai dengan keterkaitannya terhadap isi surat. Kegunaan lampiran adalah
sebagai berikut.
- Untuk
mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang disertakan dalam
surat yang ada kaitannya dengan isi surat.
- Untuk
memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama dengan tertulis
dilampiran atau tidak.
- Memudahkan
kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan dengan segera,
tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena dokumen tersebut
sudah tersedia.
Kata Lampiran ditulis jika ada yang dilampirkan.
Jika tidak ada, kata Lampiran tidak ditulis. Jumlah barang ditulis dengan huruf
jika satu atau dua kata dan dengan angka jika lebih dari dua kata. Awal kata
ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca lain.
Contoh Salah Contoh Benar
Lampiran: 5 (lima) berkas Lampiran: Lima berkas
Lamp.: 2 (dua) eksemplar Lamp.: Dua eksemplar
Contoh Salah Contoh Benar
Lampiran: 5 (lima) berkas Lampiran: Lima berkas
Lamp.: 2 (dua) eksemplar Lamp.: Dua eksemplar
5. Hal atau
Perihal
Pada surat
resmi sebaiknya selalu dicantumkan pokok-pokok atau inti dalam surat, yang
disebut hal. Menurut Kosasih (2003: 25), hal surat berarti soal atau perkara
yang dibicarakan dalam surat. Hal surat dapat disamakan dengan judul karangan.
Oleh karena itu, cara penulisannya pun tidak jauh dari cara penulisan judul
karangan biasa, yakni sebagai berikut:
- Judul
ditulis dengan singkat, jelas, dan menarik.
- Berwujud
kata atau frase, bukan kalimat.
- Huruf
pertama pada setiap katanya harus ditulis dalam huruf kapital. Contoh;
Hal: Jadwal Ujian Sekolah
Kata Perihal diikuti tanda titik dua dan pokok
surat diawali dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda baca lain. Pokok surat
harus menggambarkan isi surat.
Contoh Salah
Perihal : Permohonan Tenaga Pengajar untuk memberikan kuliah pada Kursus Penyegaran Ujian Dinas Tingkat III Departemen A
Hal : Permohonan Tenaga Pengajar untuk memberikan kuliah pada Kursus Penyegaran Ujian Dinas Tingkat III Departemen A
Perihal : EDARAN PENYERAGAMAN BENTUK SURAT
Hal : EDARAN PENYERAGAMAN BENTUK SURAT
Contoh Benar
Perihal : Permohonan tenaga pengajar
Hal. : Permohonan tenaga pengajar
Perihal : Penyeragaman bentuk surat
Hal. : Penyeragaman bentuk surat
Contoh Salah
Perihal : Permohonan Tenaga Pengajar untuk memberikan kuliah pada Kursus Penyegaran Ujian Dinas Tingkat III Departemen A
Hal : Permohonan Tenaga Pengajar untuk memberikan kuliah pada Kursus Penyegaran Ujian Dinas Tingkat III Departemen A
Perihal : EDARAN PENYERAGAMAN BENTUK SURAT
Hal : EDARAN PENYERAGAMAN BENTUK SURAT
Contoh Benar
Perihal : Permohonan tenaga pengajar
Hal. : Permohonan tenaga pengajar
Perihal : Penyeragaman bentuk surat
Hal. : Penyeragaman bentuk surat
Hal dalam surat
berguna sebagai berikut.
- Mengetahui
terlebih dahulu apa yang dibicarakan dan dipermasalahkan dalam surat.
- Penerima
atau pembaca mempunyai gambaran terlebih dahulu secara singkat, sebelum
mengetahui secara keseluruhan isi surat.
6. Penulisan Alamat pada Surat
Alamat luar pada sampul adalah alamat yang ditulis pada sampul surat. Alamat pada sampul surat berfungsi sebagai penunjuk dalam menyampaikan surat kepada yang berhak menerimanya. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat sampul surat adalah sebagai berikut.
Alamat luar pada sampul adalah alamat yang ditulis pada sampul surat. Alamat pada sampul surat berfungsi sebagai penunjuk dalam menyampaikan surat kepada yang berhak menerimanya. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat sampul surat adalah sebagai berikut.
- Kelompok
kata yang terhormat disingkat Yth.
- Huruf awal
pada singkatan Yth. ditulis dengan huruf kapital,
- Penulisan
alamat didahului kata kepada.
- Akhir
singkatan yang terhorrnat menggunakan tanda titik (Yth.).
Contoh:
Kepada
Yth. Direktur PT Zakapedia
Jalan Bungung Barania 34
Bantaeng
- Alamat
Dalam pada Surat: Alamat dalam surat adalah alamat yang ditulis pada
kertas surat. Fungsinya sebagai pengontrol bagi penerima surat bahwa
dirinya yang berhak menerima surat itu. Bagi pengirim surat, alamat dalam
berfungsi untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju sewaktu proses
pemasukan surat ke dalam amplop surat. Alamat dalam pada surat juga
berguna untuk penunjuk langsung bagi si penerima, petunjuk bagi petugas
kearsipan sehubungan dengan adanya sistem penyimpanan dan penemuan kembali
surat berdasarkan objek surat, dan dapat dipakai sebagai alamat luar bila
memakai amplop berjendela. Ketentuan penulisan alamat surat bagian dalam adalah
sebagai berikut.
- Tidak
didahului kata Kepada.
- Menggunakan
kata Yth.
- Menggunakan
unit kerja.
- Nama
tempat pada alamat dituju tidak didahului kata depan di.
Contoh:
Yth. Lurah
Kelurahan Jetis Jalan Samanhudi 14, Semarang
Yth. Lurah
Kelurahan Jetis Jalan Samanhudi 14, Semarang
- Cap Surat atau Stempel Surat: Pada surat-surat
resmi, baik itu surat niaga rnaupun surat dinas pemerintahan, cap harus
dibubuhkan pada sebuah surat, karena cap juga merupakan tanda sahnya
sebuah surat.
Dalam penulisan alamat surat terdapat dua macam
bentuk. Bentuk yang pertama adalah alamat yang ditulis di sebelah kanan atas di
bawah tanggal surat dan bentuk yang kedua adalah alamat yang ditulis di sebelah
kiri atas dibawah bagian Hal atau sebelum kata pembuka.
Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas itu lebih menguntungkan daripada di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada hingga alamat yang panjang pun dapat dituliskan.
Penulisan Alamat Surat
a. Penulisan nama penerima harus cermat dan lengkap, sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh yang bersangkutan (pemilik nama)
b. Nama diri penerima surat diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya.
c. Penulisan alamat penerima surat juga harus lengkap dan cermat serta informatif.
d. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup dituliskan Yth. dengan huruf awal huruf kapital disertai tanda titik singkatan itu. Penggunaan kata Kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan arah. Apalagi kalau diingat bahwa alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan asal.
e. Kata sapaan seperti ibu, bapak, saudara, digunakan pada alamat surat sebelum nama penerima surat. Jika digunakan nama bapak pada awal penerima, kata itu hendaknya ditulis penuh, yaitu Bapak, dengan huruf awal huruf kapital dan tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu. Kata saudara cukup ditulis Sdr. Dengan huruf awal huruf kapital dengan tanda titik pada akhir singkatan itu. Kata ibu hendaklah ditulis penuh Ibu dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu.
f. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr. dr. Ir. atau Drs. atau memiliki pangkat, seperti kapten atau kolonel kata sapaan ibu, Bapak, dan Drs. tidak digunakan.
g. Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
h. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda titik atau titik dua pada akhir kata itu. Nama jalan atau gang, nomor, Rt, dan Rw ditulis lengkap dengan huruf awal huruf kapital setiap unsur alamat. Nama kota atau wilayah perlu nama provinsi, tidak ditulis dengan huruf kapital semua, tetapi ditulis dengan huruf awal huruf kapital dan tidak digaris bawahi serta tidak diakhiri tanda baca apa pun, seperti tanda titik dan tanda hubung.
i. Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai nama jabatannya, nama jabatannya saja bukan nama inisialnya.
Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas itu lebih menguntungkan daripada di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada hingga alamat yang panjang pun dapat dituliskan.
Penulisan Alamat Surat
a. Penulisan nama penerima harus cermat dan lengkap, sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh yang bersangkutan (pemilik nama)
b. Nama diri penerima surat diawali huruf kapital pada setiap unsurnya, bukan menggunakan huruf kapital seluruhnya.
c. Penulisan alamat penerima surat juga harus lengkap dan cermat serta informatif.
d. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup dituliskan Yth. dengan huruf awal huruf kapital disertai tanda titik singkatan itu. Penggunaan kata Kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan arah. Apalagi kalau diingat bahwa alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan asal.
e. Kata sapaan seperti ibu, bapak, saudara, digunakan pada alamat surat sebelum nama penerima surat. Jika digunakan nama bapak pada awal penerima, kata itu hendaknya ditulis penuh, yaitu Bapak, dengan huruf awal huruf kapital dan tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu. Kata saudara cukup ditulis Sdr. Dengan huruf awal huruf kapital dengan tanda titik pada akhir singkatan itu. Kata ibu hendaklah ditulis penuh Ibu dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda titik atau tanda baca apa pun pada akhir kata itu.
f. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr. dr. Ir. atau Drs. atau memiliki pangkat, seperti kapten atau kolonel kata sapaan ibu, Bapak, dan Drs. tidak digunakan.
g. Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
h. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat, tetapi ditulis penuh, yaitu Jalan, dengan huruf awal huruf kapital tanpa tanda titik atau titik dua pada akhir kata itu. Nama jalan atau gang, nomor, Rt, dan Rw ditulis lengkap dengan huruf awal huruf kapital setiap unsur alamat. Nama kota atau wilayah perlu nama provinsi, tidak ditulis dengan huruf kapital semua, tetapi ditulis dengan huruf awal huruf kapital dan tidak digaris bawahi serta tidak diakhiri tanda baca apa pun, seperti tanda titik dan tanda hubung.
i. Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai nama jabatannya, nama jabatannya saja bukan nama inisialnya.
Penulisan Alamat Salah
a. KEPADA
Yth. Bpk. SUKOCO
Kepala Biro Tata Usaha
Departemen B
JAKARTA
b. Kepada Bapak Kolonel Sangajianto
JALAN BARONDONG GARING 6
BANDUNGAN
SEMARANG
Yth. Bpk. SUKOCO
Kepala Biro Tata Usaha
Departemen B
JAKARTA
b. Kepada Bapak Kolonel Sangajianto
JALAN BARONDONG GARING 6
BANDUNGAN
SEMARANG
c. Kepada Yth. Bapak Kepala Pusat Bahasa
Jl. Daksinapati Barat IV
RAWAMANGUN
JAKARTA 13220
Jl. Daksinapati Barat IV
RAWAMANGUN
JAKARTA 13220
Penulisan Alamat Benar
a. Yth. Bapak Sukoco
Kepala Biro Tata Usaha
Departemen A
Jalan Sarlitan Raya 17
Jakarta
b. Yth. Kolonel Sangajianto
Jalan Barondong Garing 6
Bandungan
Semarang
c. Yth. Kepala Pusat Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta 13220
a. Yth. Bapak Sukoco
Kepala Biro Tata Usaha
Departemen A
Jalan Sarlitan Raya 17
Jakarta
b. Yth. Kolonel Sangajianto
Jalan Barondong Garing 6
Bandungan
Semarang
c. Yth. Kepala Pusat Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta 13220
7. Salam
Pembuka
Salam pembuka
merupakan tanda hormat pengirim surat sebelum ia "berbicara" secara
tertulis. Dalam surat resmi yang biasa digunakan sebagai salam pembuka ialah
Dengan hormat, (Jangan disingkat Dh. Atau DH.) yang ditulis segaris lurus
dengan baris-baris lainnya. Salam pembuka Assalamualaikum Wr. Wb. dipakai
secara khusus antara kantor/lembaga yang bersangkut-paut dengan agama Islam.
Catatan:
- Di
belakang salam pembuka selalu dibubuhkan tanda koma (,). Ini sudah
merupakan suatu kebiasaan dalam surat-menyurat Indonesia. Dalam
surat-menyurat Amerika, di belakang salam pembuka selalu dibubuhkan tanda
baca titik dua (:). Agaknya penulisan tanda baca di belakang salam pembuka
surat, baik dengan koma maupun dengan titik dua, hanyalah menurut
kebiasaan.
- Salam
pembuka Dengan hormat jika tidak digunakan secara sendiri-sendiri,
sebaiknya dimasukkan ke dalam kalimat pertama pembuka surat (alinea
pertama).
Salam pembuka yang lazim digunakan adalah ungkapan
dengan hormat dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kapital (Dengan).
b. Huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital (hormat).
c. Pada akhir ungkapan salam pembuka itu dihubungkan tanda koma, bukan tanda titik, tanda seru, atau titik dua (Dengan hormat,)
Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka adalah:
Salam Pembuka Surat
a. Huruf pertama kata dengan pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kapital (Dengan).
b. Huruf pertama kata hormat pada ungkapan salam itu ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital (hormat).
c. Pada akhir ungkapan salam pembuka itu dihubungkan tanda koma, bukan tanda titik, tanda seru, atau titik dua (Dengan hormat,)
Ungkapan lain yang digunakan sebagai salam pembuka adalah:
Salam Pembuka Surat
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Saudara.....,
Saudara.....yang terhormat,
Ibu ........ yang terhormat,
Bapak .....yang terhormat,
Salam Pembuka Khusus
Assalamu Alaikum wr.wb,
Salam Pramuka,
Salam perjuangan,
Merdeka.
Salam sejahtera,
Saudara.....,
Saudara.....yang terhormat,
Ibu ........ yang terhormat,
Bapak .....yang terhormat,
Salam Pembuka Khusus
Assalamu Alaikum wr.wb,
Salam Pramuka,
Salam perjuangan,
Merdeka.
Penulisan ungkapan salam pembuka yang tidak cermat
adalah Dengan Hormat; Salam Sejahtera; Saudara Tuti yang Terhormat.
Penulisan ungkapam salam pembuka yang cermat adalah
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Saudara Tuti yang terhormat,
Penulisan ungkapam salam pembuka yang cermat adalah
Dengan hormat,
Salam sejahtera,
Saudara Tuti yang terhormat,
8. Isi Surat
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
- Pembukaan:
Pembukaan digunakan untuk mengantar dan menarik perhatian pembaca terhadap
pokok surat. Untuk itu digunakan kalimat-kalimat pembuka yang sesuai
dengan maksud atau tujuan surat.
- Untuk membahas
atau membalas surat yang diterima, dipergunakan kalimat-kalimat pembuka,
misalnya: Membalas. (menjawab)
surat Saudara tertanggal 19 September 2012 No. 150/OBS1.2012, Dengan ini
kami beritahukan bahwa....
- Untuk
surat-surat yang berisi suatu pemberitahuan, permintaan, pertanyaan, dan
yang sejenis dengan itu, dipergunakan kalimat pembuka misalnya: Dengan ini kami beri tahukan bahwa....
- Untuk
menunjuk sesuatu yang menjadi dasar menyusun surat dipergunakan kalimat
pembuka misalnya: Berdasarkan
hasil rapat para ketua jurusan pada tanggal 9 Juli 2013, dengan ini
diberitahukan bahwa
- Untuk
menyatakan tujuan yang akan dilaksanakan dapat dipergunakan kalimat
pembuka misalnya: Dalam rangka
memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013, SMA Negeri 2 Bantang
akan mengadakan serangkaian acara sebagai berikut.
Paragraf pembuka berisi pemberitahuan, pertanyaan,
atau permintaan.
a. Kami ingin memberitahukan kepada Saudara bahwa ....
b. Salah satu kegiatan Proyek Penelitian adalah meneliti sastra lisan Bugis. Sehubungan dengan itu, ...
c. Pada tanggal 14-18 Juli 2007 kami akan mengadakan Penataran Kebahasaan I. Tujuan Penataran itu adalah sebagai berikut.
d. Himpunan Pembinaan Bahasa Indonesia akan menelenggarakan Seminar Pengajar Bahasa Indonesia, pada tanggal 5-6 Februari 2007, di Wisma Samudra, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta.
Paragraf Pembuka Berisi Jawaban
a. Pernyataan Saudara yang tertera pada surat Saudara tanggal 10 Januari 2006, No. 05/Dilat/I/XI/2006 akan kami jawab sebagai berikut.
b. Surat Anda telah kami terima. Sehubungan dengan itu, kami ingin memberitahukan hal berikut.
c. Sesuai dengan permintaan Saudara dalam surat tanggal 4 Januari 2006, No 29/H/PU/2006, bersama ini kami kirimkan seberkas syarat perjanjian kerja.
Dalam paragraf ini dikemukakan hal yang perlu disampaikan kepada penerima surat. Namun, isi surat harus singkat, lugas, dan jelas.
a. Kami ingin memberitahukan kepada Saudara bahwa ....
b. Salah satu kegiatan Proyek Penelitian adalah meneliti sastra lisan Bugis. Sehubungan dengan itu, ...
c. Pada tanggal 14-18 Juli 2007 kami akan mengadakan Penataran Kebahasaan I. Tujuan Penataran itu adalah sebagai berikut.
d. Himpunan Pembinaan Bahasa Indonesia akan menelenggarakan Seminar Pengajar Bahasa Indonesia, pada tanggal 5-6 Februari 2007, di Wisma Samudra, Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta.
Paragraf Pembuka Berisi Jawaban
a. Pernyataan Saudara yang tertera pada surat Saudara tanggal 10 Januari 2006, No. 05/Dilat/I/XI/2006 akan kami jawab sebagai berikut.
b. Surat Anda telah kami terima. Sehubungan dengan itu, kami ingin memberitahukan hal berikut.
c. Sesuai dengan permintaan Saudara dalam surat tanggal 4 Januari 2006, No 29/H/PU/2006, bersama ini kami kirimkan seberkas syarat perjanjian kerja.
Dalam paragraf ini dikemukakan hal yang perlu disampaikan kepada penerima surat. Namun, isi surat harus singkat, lugas, dan jelas.
Isi surat yang
sesungguhnya berisi sesuatu yang diberitahukan, dikemukakan, ditanyakan,
diminta, dan sebagainya yang disampaikan kepada penerima surat. Oleh karena
itu, ketika menuis surat kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Tetapkan
dahulu maksud yang diberitahukan, dikemukakan, ditanyakan, diminta, dan
sebagainya secara jelas.
- Tetapkan
urutan maksud surat itu secara sistematis dan logis.
- Tuliskanlah
maksud surat itu dalam alinea-alinea yang jelas.
- Hindarkanlah
pemakaian akronim dan singkatan-singkatan yang belum lazim, lebih-lebih
yang ditulis hanya atas kemauan sendiri.
- Hendaklah
digunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sederhana, lugas, sopan,
dan menarik.
- Sedapat-dapatnya
menghindari penggunaan kata-kata asing atau kata-kata daerah sehingga
terasa keasing-asingan atau kedaerah-daerahan, kecuali yang belurn ada
padanannya dalam bahasa Insonesia
- Hendaklah
dipakai bentuk surat yang tepat atau cocok dan menarik.
- Hendaklah
diketik serapi-rapinya, hindarkan ketika yang bertumpuk-tumpuk.
- Hendaklah
ditulis dengan ejaan yang betul,
9. Penutup Surat
Penutup surat merupakan kesimpulan yang berfungsi sebagai kunci isi surat. Umumnya berisi ucapan terima kasih terhadap semua hal yang dikemukakan dalam isi surat. Hendaknya penutup surat itu ditulis secara singkat dan jelas. Perhatikan contoh penutup surat sesuai dengan isinya berikut ini.
Penutup surat merupakan kesimpulan yang berfungsi sebagai kunci isi surat. Umumnya berisi ucapan terima kasih terhadap semua hal yang dikemukakan dalam isi surat. Hendaknya penutup surat itu ditulis secara singkat dan jelas. Perhatikan contoh penutup surat sesuai dengan isinya berikut ini.
- Untuk
menyatakan rasa terima kasih dapat dipakai kalimat-kalimat penutup; Atas
perhatian Bapak/Saudara, kami ucapkan terima kasih; Atas perhatian dan
bantuan Bapak/Saudara, kami ucapkan terima kasih; Atas kehadiran Bapak/Saudara,
kami ucapkan terima kasih.
- Untuk
menunjukkan suatu kenyataan yang telah disebutkan sebelumnya, dapat
dipakai kalimat-kalimat penutup, misalnya; Demikianlah harapan kami dan
atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
- Untuk
menyakan suatu harapan dapat dipakai kalimat-kalimat pembuka misalnya;
Harapan kami, semoga kerja sama yang sudah baik ini dapat kita bina dan
kita tingkatkan terus.
- Untuk
menyatakan sesuatu yang dinantikan dapat dipakai kalimat penutup,
misalnya; Sambil menanti balasan Saudara, kami ucapkan terima kasih;
Sambil menanti penggilan Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi
surat. Di samping itu, paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat
atau berisi ucapan terima kasih kepada penerima surat.
Contoh paragraf penutup.
a. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih
c. Besar harapan kami, Saudara memanfaatkan sumbangan kami
d. Mudah-mudahan jawaban kami dapat memuaskan Saudara
Contoh ketidakcermatan dalam penulisan paragraf penutup seperti tertera di bawah ini.
a. Atas perhatianya, diucapkan terima kasih
b. Demikianlah harap maklum
c. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya, dihaturkan beribu-ribu teerima kasih
d. Sambil menunggu kelengkapan data dan persyaratan tersebut di atas kami ucapkan terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya yang baik selama ini.
e. Demikian agar petunjuk Bapak Kepala Badan tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
f. Demikian pemberitahuan kami atas perhatian dan kerja sama Saudara, disampaikan terima kasih.
Penulisan paragraf penutup itu dapat dicermatkan sebagai berikut.
a. Atas perhatian Saudara (Bapak), kami ucapkan terima kasih
b. Ungkapan Demikianlah harap maklum sebaiknya diubah menjadi Atas perhatian Saudara (Bapak), kami ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.
d. Kami mengharapkan Saudara agar melaksanakan petunjuk Kepala Badan dengan sebaik-baiknya.
e. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Contoh paragraf penutup.
a. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
b. Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih
c. Besar harapan kami, Saudara memanfaatkan sumbangan kami
d. Mudah-mudahan jawaban kami dapat memuaskan Saudara
Contoh ketidakcermatan dalam penulisan paragraf penutup seperti tertera di bawah ini.
a. Atas perhatianya, diucapkan terima kasih
b. Demikianlah harap maklum
c. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya, dihaturkan beribu-ribu teerima kasih
d. Sambil menunggu kelengkapan data dan persyaratan tersebut di atas kami ucapkan terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya yang baik selama ini.
e. Demikian agar petunjuk Bapak Kepala Badan tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
f. Demikian pemberitahuan kami atas perhatian dan kerja sama Saudara, disampaikan terima kasih.
Penulisan paragraf penutup itu dapat dicermatkan sebagai berikut.
a. Atas perhatian Saudara (Bapak), kami ucapkan terima kasih
b. Ungkapan Demikianlah harap maklum sebaiknya diubah menjadi Atas perhatian Saudara (Bapak), kami ucapkan terima kasih.
c. Atas perhatian dan kerja sama Saudara yang baik selama ini, kami ucapkan terima kasih.
d. Kami mengharapkan Saudara agar melaksanakan petunjuk Kepala Badan dengan sebaik-baiknya.
e. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
10. Salam
Penutup
Salam penutup
surat dinas/formal pernerintahan dengan mencantumkan hal-hal berikut.
- Nama
jabatan (Kepala Sekolah, Kepala Dinas, dan sebagainya).
- Tanda
tangan.
- Nama
terang.
- Nomor
Induk Penduduk (NIP).
11.
Penulisan Nama Pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah tanda di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Dalam penulisan nama pengirim perlu diperhatikan hal sebagai berikut.
a. Penulisan tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal huruf kapital pada setiap unsur nama.
b. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri tanda titik.
c. Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim.
Nama pengirim surat ditulis di bawah tanda di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat dinas. Dalam penulisan nama pengirim perlu diperhatikan hal sebagai berikut.
a. Penulisan tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya, tetapi menggunakan huruf awal huruf kapital pada setiap unsur nama.
b. Nama tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu bergaris bawah dan tidak perlu diakhiri tanda titik.
c. Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim.
Contoh:
Yang dianjurkan Yang tidak dianjurkan
1. Drs. Doni Susanto (Drs. DONI SUSANTO)
Kepala Kepala
2. Kepala Kepala
Drs. Doni Susanto Drs. DONI SUSANTO
NIP 130130130 NIP. 130.130.130
Yang dianjurkan Yang tidak dianjurkan
1. Drs. Doni Susanto (Drs. DONI SUSANTO)
Kepala Kepala
2. Kepala Kepala
Drs. Doni Susanto Drs. DONI SUSANTO
NIP 130130130 NIP. 130.130.130
12. Tembusan
Tembusan adalah
salinan-salinan surat yang dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang terkait
dengan isi surat. Tembusan ditulis di bagian bawah sebelah kiri.
Contoh: .
Tembusan
kepada:
- Camat
Tarakan Barat
- Lurah
Kelurahan Karang Balik Tarakan Barat
Kata tembusan yang ditulis dengan huruf awal
kapital (Tembusan) diletakkan disebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus
dengan nomor dan hal, serta sejajar dengan nama penanggung jawab surat. Tulisan
tembusan disertai dengan titik dua (:) tanpa digarisbawahi.
a. Jika pihak yang diberi tembusan lebih dari satu orang, rincian tembusan diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan pada instansi itu, jika pihak yang diberi tembusan hanya satu, rincian tidak diberi nomor.
b. Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang dan bukan nama kantor atau instansi.
c. Dalam tembusan tidak digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
d. Di belakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk perhatian, untuk menjaadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang mengikat.
e. Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat dinas itu harus memiliki arsip.
Contoh:
Penulisan Tembusan yang Tidak Dianjurkan
a. Tembusan
1. Kepada Yth. Bapak Kepala
Pengadilan Negeri Jakarta (sebagai laporan)
2. Bapak Marimutu Sinivasan (agar diperhatikan)
b. Tembusan yang terhormat:
Bapak Kepala Badan Pengujian
(sebagai laporan)
a. Jika pihak yang diberi tembusan lebih dari satu orang, rincian tembusan diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan pada instansi itu, jika pihak yang diberi tembusan hanya satu, rincian tidak diberi nomor.
b. Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang dan bukan nama kantor atau instansi.
c. Dalam tembusan tidak digunakan ungkapan Kepada Yth. atau Yth.
d. Di belakang nama yang diberi tembusan tidak perlu diberi ungkapan untuk perhatian, untuk menjaadi perhatian, sebagai laporan, atau ungkapan lain yang mengikat.
e. Dalam tembusan tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau pertinggal karena setiap surat dinas itu harus memiliki arsip.
Contoh:
Penulisan Tembusan yang Tidak Dianjurkan
a. Tembusan
1. Kepada Yth. Bapak Kepala
Pengadilan Negeri Jakarta (sebagai laporan)
2. Bapak Marimutu Sinivasan (agar diperhatikan)
b. Tembusan yang terhormat:
Bapak Kepala Badan Pengujian
(sebagai laporan)
c. Tembusan:
1. Kepada Yth. Direktur
Pemilihan Bahan (sebagai laporan)
2. Yth. Kepala Bagian Perlengkapan
(untuk dilaksanakan)
3. Sdr. Dra. Sabaindah
4. Pertinggal.-
Penulisan Tembusan yang Dianjurkan
Tembusan:
Kepala Bagian Perlengkapan
Tembusan:
Kepala Pengendali Mutu
Tembusan:
Kepala Badan Pengujian
Tembusan:
1. Direktur Pemilihan Badan
2. Kepala Bagian Perlengkapan
3. Dra. Sabaindah
1. Kepada Yth. Direktur
Pemilihan Bahan (sebagai laporan)
2. Yth. Kepala Bagian Perlengkapan
(untuk dilaksanakan)
3. Sdr. Dra. Sabaindah
4. Pertinggal.-
Penulisan Tembusan yang Dianjurkan
Tembusan:
Kepala Bagian Perlengkapan
Tembusan:
Kepala Pengendali Mutu
Tembusan:
Kepala Badan Pengujian
Tembusan:
1. Direktur Pemilihan Badan
2. Kepala Bagian Perlengkapan
3. Dra. Sabaindah
13.
Penulisan Inisial
Inisial atau sandi ditempatkan pada bagian paling bawah. Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan pengirim surat. Oleh karena itu, sebaiknya ditulis surat yang diarsipkan saja. Misalnya:
IH/PA
IH singkatan nama pengonsep surat yaitu Iin Hendrayani.
PA singkatan nama pengetik surat yaitu Purnama Alam.
Inisial atau sandi ditempatkan pada bagian paling bawah. Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan pengirim surat. Oleh karena itu, sebaiknya ditulis surat yang diarsipkan saja. Misalnya:
IH/PA
IH singkatan nama pengonsep surat yaitu Iin Hendrayani.
PA singkatan nama pengetik surat yaitu Purnama Alam.
14. Bahasa
Surat Resmi yang Baik dan Benar
Surat yang
bersifat resmi atau dinas harus memperhatikan bahasa yang dipergunakannya.
Bahasa surat resmi setidaknya memiliki dua syarat, yaitu bahasa baku, dan
bahasa efektif (Suprapto, 2006:5).
- Bahasa
Baku: Dilihat dari sudut bentuk lahirnya, maka bahasa surat harus
menggunakan bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang diakui
kebenarannya menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Pemakaian bahasa baku
dapat dikenali dari beberapa unsur, antara lain dari penulisan (ejaan),
pemakaian kata, dan struktur kalimat.
- Bahasa
Efektif: Dilihat dari segi pencurahan rasa atau gagasan, maka bahasa surat
yang baik memakai bahasa yang efektif. Bahasa efektif adalah bahasa yang
secara tepat dapat mencapai sasarannya. Bahasa efektif ini dapat diketahui
dan dikenali dari pemakaian kalimat sederhana, ringkas, tegas, dan
menarik.
- Sederhana:
Sederhana berarti bersahaja, lugas, mudah, tidak berbelit-belit, baik
pemakaian kata-katanya maupun kalimat-kalimatnya. Untuk itu, hendaknya
dipakai kata-kata yang biasa dan lazim.
- Ringkas: Kalimat
yang ringkas umumnya lebih tegas dan mudah dlpahami.sedangkan kalimat yang
panjang biasanya lemah dan kabur serta tidak cepat dipahami maksudnya.
- Jelas: Jelas
berarti tidak samar-samar, tidak meragukan, tidak mendua makna, atau tidak
menimbulkan salah paham.
- Sopan: Sopan
berarti hormat dengan takzim, tertib menurut adat yang baik, atau baik
kelakuannya. Dalam surat-menyurat resmi bahasa sopan itu dapatdicapai
denqan beberapa misalnya; Menggunakan kata-kata yang sopan/halus,
Menggunakan kata sapaan atau kata ganti, Menggunakan kata-kata resmi
(bukan sehari-hari).
- Menarik: Menarik
berarti dapat membangkitkan perhatian, tidak membosankan, dan dapat
mengesankan pada angan-angan pembaca. Dalam surat-menyurat resmi dapat
digunakan:Kalimat bervariasi, Paragraf Induktif, dan Gaya bahasa.
Format atau Bentuk Surat
1. Full Block Style (Format Lurus Penuh)
Format surat
full block style dianggap sebagai format surat paling formal dari format atau
bentuk surat yang lain. Dalam surat yang berbentuk full block style setiap
baris dalam surat tersebut menggunakan rata kiri. Walaupun tidak ada peraturan
yang resmi tentang penggunaan format full block style tetapi format full block
style biasanya digunakan dalam surat permintaan, pengumuman, persetujuaan,
lamaran pekerjaan.
2. Block Style (Format Setengah Lurus)
Format block
style atau juga bisa disebut format surat simpel merupakan format surat yang
susunannya hampir sama dengan full block style yaitu menggunakan rata kiri.
Hanya penulisan tanggal, nama terang pengirim surat ditulis di sebelah kanan
surat.
3. Semi Block Style (Format Setengah Lurus)
Format surat
semi block style seperti pada format surat yang lain digunakan untuk surat
resmi yang kedudukannya kurang formal jika dibandingkan dengan full block
style. Berbeda dengan full block styel dan block style, setiap paragraf isi
pada surat berformat semi blok style menjorok ke dalam.
4. Intended Style (Format Lekuk)
Format atau bentuk surat intended style ini hampir sama dengan block style, satu yang membedakan adalah penulisan alamat dalam yang menyerupai tangga.
5. Hanging Style (Format Alinea Menggantung)
Sedangkan
format atau bentuk surat hanging style membedakan diri dengan block style
dengan menuliskan alenia pertama pada setiap paragraf di isi surat tidak
menjorok ke dalam sedangkan alenia selanjutnya pada menjorok ke dalam.
Contoh-contoh surat
No :
009/PT. KCT/14 22 Maret 2014
Lamp : -
Hal :
Surat Pemberitahuan
Jl. JendralSudirman No.1
Pekanbaru
Dengan
Hormat,
Dengan
surat ini kami beritahukan bahwa barang yang saudara pesan stoknya sedang habis,
jadi kami mohon maaf karena tidak bisa mengirim barang dalam minggu ini. Tetapi
perusahaan kami akan mengirimkan barang pesanan saudara dalam 2 minggu ini.
Kami
mohon kesabaran dari pihak saudara. Kami akan segera mengirimkan barang tersebut
dengan secepatnya.
Demikian
surat pemberitahuan ini kami buat. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf. Atas perhatian
saudara kami ucapkan terima kasih.
Hormat
Kami,
PT. KING CAMO TEKSTIL
Widya Lestari
Direktur
1.
PT. BATIK NUSANTARA
Jl. Tuanku tambusai, Bandung,
Jawa Barat
Kode pos 2882 telp.+628732156790
|
|||||||||||||||||||
Nomor : 22/PT.BN/12
Lampiran :
Perihal :
Penawaran
Kepada,
Di bandung
Dengan hormat,
Dengan
surat ini saya mengajak Tuan untuk bekerja sama. Saya mempunyai kain batik
tulis yang berkualitas dengan harga yang murah. Berikut ini saya kirimkan
beberapa contoh kain tersebut beserta daftar harganya. Apabila tuan tertarik,
saya mengharapkan Tuan untuk mengajukan permintaan. Saya akan memberikan
potongan harga yang menarik apabila Tuan membeli lebih dari seratus kodi.
Demikian surat penawaran saya. Saya berharap kita dapat
bekerja sama dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jakarta, 5 Februari 2014
Hormat saya,
Haji Fanthoni
|
2.
*FORMAT LURUS
3.
4.
.
Pengertian Surat Penawaran
Surat yang gunanya untuk menawarkan sesuatu kepada
perusahaan atau organisasi tertentu, biasanya berupa barang atau jasa.
Macam – macam surat penawaran
Salah satu jenis surat niaga adalah surat penawaran. Surat
penawaran dibuat oleh lembaga atau instansi yang melakukan suatu unit usaha/
kegiatan bisnis terhadap rekan kerja berkaitan sesuatu hal. Biasanya surat
penawaran dilampirkan proposal dan keterangan tentang perusahaan yang
menawarkan suatu produk atau jasa. Jenis surat ini adalah surat yang tidak
dapat digantikan oleh sekedar sms namun dapat digantikan dengan surat
elektronik (email). Macam – macam surat penawaran antara
lain:
1. Surat penawaran barang
Surat penawaran jenis ini adalah surat yang dibuat oleh
perusahaan yang memiliki kegiatan usaha berupa produksi suatu barang (produk)
kepada suatu rekan kerja atau kelompok dalam menawarkan barang yang diproduksi.
Penawaran ini tidak mengikat antara kedua belah pihak. Pihak pertama sebagai
produsen hanya sekedar menawarkan barang dan rekan kerja yang menjadi partner
kerja tidak diharuskan untuk menerima penawaran barang tersebut. Isi dari surat
penawaran barang adalah jenis produk/ barang yang ditawarkan, kualitas barang
yang ditawarkan, harga dari barang tersebut, potongan dan cara pemesanan
barang, syarat pemesanan barang, layanan purna jual barang (garansi) dan contoh
barang yang ditawarkan. Biasanya pula surat penawaran barang berdasarkan atas
permintaan pihak lain pada suatu iklan atau memang melakukan
tembusan terhadap produsen.
2. Surat penawaran jasa
Surat penawaran jasa adalah jenis surat penawaran yang
dibuat oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, misalkan saja jasa
travel, jasa perakitan komputer dan web design, jasa instalasi pemasangan
listrik dan jaringan dan sebagainya. Bentuk penawaran jasa yang diberikan
adalah dalam bentuk kerjasama antara dua personal.
3. Surat penawaran harga
Bentuk surat penawaran harga hampir sama dengan surat
penawaran jasa akan tetapi telah terjadi kesepakatan terlebih dahulu
antara pihak pemberi jasa dengan pihak pemakai jasa, meskipun sebenarnya
dala surat penawaran jasa diberikan pula rincian harga jasa yang ditawarkan
4. Surat penawaran kerjasama
Surat penawaran kerjasama biasanya dilakukan oleh dua pihak
yang produsen. Salah satu pihak produsen melakukan penawaran kerjasama kepada
produsen lain untuk membantu kegiatan usahanya. Biasanya dalam surat penawaran
kerjasama, dituliskan kesepakatan antara kedua belah pihak tentang merk dagang,
penulisan pelabelan dan pembagian keuntungan.
Struktur Surat Penawaran
- Nomor surat, yang diambilkan dari no. verbal
surat keluar yang terdapat pada buku catatan surat keluar
- Lampiran, menyebutkan jumlah lembaran yang
menyertai surat
- Hal/ Perihal, yang menyebutkan inti isi surat
untuk mempermudah pembaca mengenali isi surat dari awal sebelum memehami
lebih jauh
- Tanggal surat, yaitu tanggal penandatangan
surat
- Alamat surat, yaitu menyebutkan nama lembaga/seseorang
yang dituju dari surat lengkap dengan keterangan domili hukum dari
perorangan/perusahaan (jalan, dan kota)
- Salam pembuka, yaitu memberikan sapaan kepada
pembaca sebagai bentuk etika dalam surat sebelum menguraikan hal - hal
yang akan dijabarkan dalam surat
- Isi surat yangterbagi menjadi 3 bagian yaitu
paragraf pertama yang mengutarakan uraian terkait dengan paragraf kedua yang
intinya sebagai pengantar/dasar penyampaian informasi yang perlu
disampaikan. Untuk paragraf kedua memberikan informasi pokok terkait
dengan pemberian surat kepada pembaca sesuai dengan alamat yang dituju
dengan memberikan informasi tentang harga, kebijaksanaan penjualan, cara
pengiriman barang, layanan purna jual, serta memberi keterangan lampiran
harga, brosur. Paragraf ketiga terkait penegasan paragraf kedua, serta
pemberian ucapan terima kasih atas perhatian dan kerja sama calon relasi/
pembeli.
- Salam penutup, merupakan sapaan untuk menutup
surat penawaran secara hormat
- Penanggung jawab surat, menuliskan jabatan,
tanda tangan, nama terang yang menandatangani surat penawaran.
Fungsi
surat penawaran
1.Perkenalan produk
2.Promosi
3.Meningkatkan pemasaran
4.Menjalin hubungan
5.Memperluas jaringan
Sifat
Surat Penawaran
1.Bebas
Jika ada perubahan harga, penjual tidak perlu
memberitahu.
2.Terikat
Penjual perlu memberitahu jika tidak ada perubahan
harga.
3.Berjangka
Penawaran yang sifatnya semantara.
Hal-Hal
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pembuatan Surat Penawaran :
1.Nama/jenis
2.Jumlah
3.Merk
4.Harga
5.Diskon
6.Syarat pembayaran
7.Syarat penyerahan
8.Cara pengiriman
9.Sifat penawaran
10.Mutu
Contoh surat
penawaran:
No
: 4G/015/05/06
Hal : Penawaran
Lampiran : 1 (Satu) Proposal
Kepada Yth.
CEO / Dirut PT. Aryani Sejahtera
Salam Sejahtera,
Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Teknologi Informasi khususnya dalam pengembangan Web (Web Development) dan Multimedia.
Kami berkeinginan untuk memperkenalkan layanan kami kepada perusahaan Bapak / Ibu, dengan harapan akan menjalin kerjasama pada pengembangan Teknologi Informasi khususnya dalam pengembangan Web (Web Development) dan Multimedia sebagai sarana publikasi maupun promosi perusahaan Bapak/Ibu.
Besar harapan kami untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan Bapak / Ibu, atas perhatian dan
kerjasama yang baik kami ucapkan Terima Kasih.
Hormat Kami,
Hal : Penawaran
Lampiran : 1 (Satu) Proposal
Kepada Yth.
CEO / Dirut PT. Aryani Sejahtera
Salam Sejahtera,
Kami adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Teknologi Informasi khususnya dalam pengembangan Web (Web Development) dan Multimedia.
Kami berkeinginan untuk memperkenalkan layanan kami kepada perusahaan Bapak / Ibu, dengan harapan akan menjalin kerjasama pada pengembangan Teknologi Informasi khususnya dalam pengembangan Web (Web Development) dan Multimedia sebagai sarana publikasi maupun promosi perusahaan Bapak/Ibu.
Besar harapan kami untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan Bapak / Ibu, atas perhatian dan
kerjasama yang baik kami ucapkan Terima Kasih.
Hormat Kami,
Mocchi Media
Komentar
Posting Komentar