Membuat Kerajinan dari Bahan Keras
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kerajinan
merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang
tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang
telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.
Seperti
yang sudah dipelajari pada pembahasaan sebelumnya, bahwa produk kerajinan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak maupun produk
kerajinan dari bahan keras. Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk
kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, contohnya dari
kayu.
Negara
Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh
lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu
menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu
adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau
dibentuk menggunakan tatah ukir.
Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan
utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo,
nangka, dan lain-lain.
Kerajinan
ukir kayu banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, dengan memanfaatkan motif
ragam hias pada masing-masing daerah serta jenis kayu yang berkualitas tinggi
sehingga dapat menghasilkan suatu karya kerajinan yang bernilai tinggi. Dari
kerajinan bernilai tinggi tersebut dapat memungkinkan terjadinya proses
perekonomian antar masyarkat suatu
daerah sehingga meninggikan tingkat kesejahteraan masyarakat.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan karya
kerajinan dari ukir kayu adalah sebagai berikut:
1.
Mengapresiasi
keanekaragaman produk kerajinan dari bahan keras dan wirausaha di wilayah
setempat dan lainnya sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Mengidentifikasi
bahan, motif hias, teknik pembuatan, dan fungsi produk kerajinan dari bahan
keras di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli
lingkungan.
3.
Menganalisis
unsur estetika dan ergonomis produk kerajinan dari bahan keras serta
menunjukkan inovasi dalam berkarya dan semangat kewirausahaan.
4.
Merancang
pembuatan produk kerajinan dari bahan keras dan pengemasannya dengan menerapkan
prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku jujur,
percaya diri, dan mandiri.
5.
Mendesain
produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan keras berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinilitas
ide dan cita rasa estetis diri sendiri.
6.
Membuat
produk kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap
bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif
dan inovatif.
7.
Menganalisis
keberhasilan dan kegagalan serta peluang usaha kerajinan dari bahan keras di
wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika dan ergonomis produk
akhir untuk membangun semangat usaha.
1.3
Manfaat
Manfaat dari pembuatan karya
kerajinan dari bahan keras adalah:
1.
Menghasilkan
produk-produk terbaru yang berasal dari bahan keras
2.
Mengeksplorasikan
karya-karya pola motif ragam hias yang kreatif dan inovatif
3.
Memberikan
ilmu dan pengalaman dalam pembuatan kerajinan dari bahan keras yang pada
nantinya ilmu dan pengalaman itu sendiri akan kita petik hasilnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Produk kerajinan sangat
beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.
a. Kerajinan Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas,
perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor,
ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak
dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda
hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna
bahkan sampai piala sebagai simbol
kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
b. Kerajinan Kayu
Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya
diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia
tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir
kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan
atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kerajinan ukiran memang lebih banyak
menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan
adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.
c. Kerajinan Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan
ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu
untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampai
saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat ini,
produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik.
Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik
anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di
mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.
d. Kerajinan Rotan
Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau
yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan
bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan
teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dari bahan rotan banyak digunakan pada
meja kursi, almari, tempat makanan,
dan lain-lain
dan lain-lain
e. Kerajinan Batu
Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah
Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah
di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti:
aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda. Batu hitam yang keras
dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk
kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.
f. Kerajinan Kaca Serat (Fiberglass)
Kaca serat (fiberglass) adalah serat gelas berupa kaca cair yang ditarik
menjadi serat tipis. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun
menjadi kain, kondisi sudah siap pakai. Kemudian, diresapi dengan resin sehingga
menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi. Oleh sebab, itu fiberglass biasa digunakan
sebagai badan mobil dan bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat
untuk banyak produk plastik. Kerajinan fiberglass membutuhkan beberapa campuran
dalam proses pembuatannya. Campuran fiberglass terdiri atas cairan resin
(minyak resin bahan dasarnya minyak bumi dan residu), katalis, met atau serat
fiber, polish atau sabun krim silicon untuk membuat cetakan, serta talk untuk
memekatkan warna. Proses pembuatan perlu perbandingan agar memperoleh hasil
yang baik. Jika zat cair (resin dan katalis) dicampur, akan bereaksi dari cair
berubah menjadi padat dan keras, serta berwarna bening mengilap. Berikut contoh
kerajinan dari fiberglass.
2.2 Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Keras
a. Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya.
Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b. Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau
hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan
atau segi fungsinya.
2.3
Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Pembuatan produk
kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
a.
Unsur Estetika
Unsur estetika
sering kita kenal dengan
istilah keindahan. Keindahan
adalah nilai-nilai estetis yang
menyertai sebuah karya
seni. Keindahan juga diartikan
sebagai pengalaman estetis
yang diperoleh ketika seseorang mencerap
objek seni atau dapat pula dipahami
sebagai sebuah objek yang memiliki unsur
keindahan. Nilai-nilai keindahan
(estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan
kontras (contrast)
sehingga menimbulkan perasaan
haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.
b. Unsur Ergonomis
Unsur ergonomis karya kerajinan
selalu dikaitkan dengan aspek fungsi
atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2.4 Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
a. Teknik Kerja Bangku
Teknik
Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan
produk kriya kayu. Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda
kontruksi dengan alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja
bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara
terukur,membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan
maupun balok kayu. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang
dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi :
tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk
yang dibuat, tingkat keapresisian hasil karya. Untuk memperoleh hasil yang
presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat
semi masinal,disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar
yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat
penghalus sangat menentukan hasil produk.
b. Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang
berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses
Kerja Teknik Bubut:
·
Potonglah
kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya.
·
Buatlah
garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil
untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip
atau palu besi.
·
Ketamlah
sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
·
Pasanglah
benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga
pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi
delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
·
Ratakan
bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.
c. Teknik Ukir
Ukir kayu
adalah cukilan berupa ornamen atau ragam hias hasil rangkaian yang indah,
berelung-relung, saling jalin menjalin, berulang dan sambung-menyambung
sehingga mewujudkan suatu hiasan. Semula ukiran merupakan ornamen sederhana
yang diterapkan dengan sistem gores dan tempel pada tanah liat, batu atau kayu
dengan alat yang sangat sederhana pula, yang selanjutnya berkembang sampai
sekarang menjadi ukiran yang beraneka ragam coraknya. Hasil ukir kayu di
Indonesia pada saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal itu
terbukti dengan semakin banyaknya jenis produksi dan konsumen ukirkayu,
terutama pada perabot dan jenis barang-barang kerajinan lainnya.
Khususnya
di Jawa terdapat barang-barang ukir kayu yang dapat kita lihat terutama di Jawa
Tengah, tepatnya di Jepara sebagai penghasil ukir kayu utama yang sudah dikenal
sejak jaman dulu, di samping daerah lain seperti Serenan di Surakarta dan
Polowijen di Kota Malang Jawa Timur. Hasil ukir dari daerah-daerah tersebut
umumnya berupa barang yang digunakan dalam kehidupan rumah tangga berupa
perabot dan hiasan serta barang yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari.
Karya hasil
ukir kayu yang diwujudkan adalah berupa barang-barang yang bersifat sebagai
berikut:
Teknologi
kerja ukir kayu memerlukan perlengkapan yaitu meja kerja sebagai tempat
landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya
mendapatkan kenyamanan dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi
udara (ventilasi ruangan), ruangan harus memadahi sehingga dengan kelengkapan
tersebut diatas akan didapatkan situasi kerja yang nyaman.
2.5 Teknik Dasar Ukiran Kayu
Ukiran kayu adalah hobi yang sudah ada selama beberapa dekade.
Beberapa orang melakukannya untuk kesenangan, yang lain membuat ukiran yang
rumit atau sederhana, mebel atau tanda-tanda untuk mencari nafkah. Ada banyak
cara untuk mengukir kayu, dari raut sederhana untuk memotong perangkat
kekuasaan yang kompleks. Teknik yang digunakan untuk mengukir kayu dari
berbagai pemotongan dan memahat untuk pembakaran. Berikut adalah beberapa
teknik termudah dan paling efektif untuk membantu Anda memulai ukiran kayu
dengan segera.
a. Memilih Kayu
Kayu yang Anda butuhkan untuk ukiran dikategorikan menjadi dua
jenis – kayu keras dan kayu lunak. Daun pohon-pohon dengan daun lebar yang
kehilangan daun mereka selama musim gugur setiap tahun banyak penyedia kayu,
sedangkan kayu lunak tersedia dari pohon cemara yang kerucut. Sementara
kayu seperti oak, jati, sonokeling dan walnut berbagai bentuk pertama, jenis
kayu lunak – misalnya, butternut, pinus, basswood, cedar dan kapuk – tampaknya
paling populer dengan penggemar ukiran.
b. Peralatan Ukiran
Berbagai bentuk ukiran kayu memerlukan alat yang berbeda dan
instrumen. Beberapa alat yang paling umum adalah ukiran pisau yang berbeda
ukuran, pahat persegi dan miring, gouges, file, dan alat rasps perpisahan.
c. Teknik Ukiran Relief
Teknik ini umumnya digunakan untuk dua-dimensi benda seni untuk
dekorasi di dinding dan di sekitar rumah. Ini terdiri dari penghapusan kayu
dari sebuah papan datar dari kayu dan Penciptaan seperti objek yang
diukir akan tampak seperti itu adalah tumbuh keluar dari permukaan.
Dimulai dengan ide desain, rencana master ukiran bantuan dilakukan di atas
kertas dan kemudian dibawa ke panel kayu.
Sederhana, instrumen tangan dioperasikan seperti gouges, palu dan
pahat yang diperlukan untuk ukiran. Selama proses tersebut, kayu pecah jauh
dari pola, membuat kenaikan desain dari kayu. Tepi desain tidak teratur
kemudian mencukur agar sesuai garis dari pola asli. Mendapatkan digunakan untuk
mencengkeram dan bekerja instrumen baik dan membuat alat yang cukup tajam untuk
ukiran rapi adalah inti-ukiran relief keterampilan. d. Chip Ukiran
Ukiran Chip adalah teknik biasanya digunakan pada potongan lebih besar
dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu, dan menggunakan kapak dan pahat
yang lebih besar. Teknik ini jauh seperti patung, dan ini melibatkan chipping
di kayu sampai Anda memunculkan gambar patung. Dalam teknik chip-ukiran, juga
dikenal sebagai ukiran sendok, Anda menggunakan pisau untuk menghilangkan
serpihan kayu kecil dari panel atau blok. Sebagian besar dilakukan di
butternut, pinus atau mahoni, ukiran chip yang melibatkan memanipulasi dua
permukaan – wajah dari panel kayu atau blok dan memotong titik berpotongan di
bawah permukaan kayu.
e. Pembakaran Kayu
Pembakaran kayu adalah teknik terutama digunakan untuk menambah
desain untuk proyek kayu yang selesai, tetapi beberapa pemahat benar-benar
menggunakan metode pembakaran untuk mengukir proyek-proyek kecil. Pena pembakar
kayu membakar kayu, bukan dari mengukir, meninggalkan tepi menghitam di sekitar
ukiran akhir.
f. Mengerik Kayu
Ngerik adalah salah satu, cara tertua paling sederhana dan paling
santai untuk bekerja dengan kayu. Teknik ini melibatkan tidak lebih dari
sepotong kayu dan pisau ukir. Kayu pengrajin yang telah berlatih seni ini untuk
kadang-kadang sering dapat duduk dan meraut apa saja dalam waktu setengah jam
atau lebih. Ngerik hanya masalah pemotongan bit kayu jauh dari blok sampai
desain Anda setelah terbentuk. Dalam banyak kasus, pemahat kayu terampil
melakukannya dengan pisau kecil, dan merinci dengan pisau yang sama.
g. Teknik Ukir Putaran
Sebuah jenis tiga-dimensi dari ukiran kayu yang digunakan terutama
oleh seniman dan pemahat berpengalaman, teknik putaran menimbulkan berbagai
pilihan objek dan patung-patung. Anda awalnya membuat tanah liat atau model
lilin, maka kerangka kawat untuk pelengkap eksternal objek. Akhirnya, sebuah
balok kayu adalah kunci untuk ini untuk mengukir potongan seni yang dihasilkan.
Teknik ini membutuhkan hampir semua kayu-ukiran alat dan instrumen.
f. Bantuan Ukiran
Pertolongan ukir adalah seni chipping dan memotong pada sepotong
kayu datar untuk membawa muncul ukiran sehingga tampak tiga dimensi. Ukiran
Relief ini biasanya dilakukan dengan sebuah alat pahat dan palu, pisau ukir
meskipun sering digunakan untuk detail pekerjaan sampai selesai. Pada ukiran
relief, pengrajin pahat kayu dari potongan datar sampai gambar, dia mulai
mengambil bentuk dalam kayu, sehingga muncul.
2.6 Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
1.
Penyiapan bahan
2.
Penyiapan alat
3.
Membuat rancangan atau gambar kerja
4.
Menyiapkan pola
5.
Menempel pola pada papan yang sudah dipersiapkan
6.
Menyekrol atau krawangan untuk tripleks
7.
Memahat bagian dasaran
8.
Membentuk ukiran
9.
Memberi benangan atau coretan pada motif
10.
Mengamplas
11.
Finishing
2.7 Keselamatan Kerja Pada Produksi Kerajinan Ukir Kayu
1.
Memerhatikan ruangan kerja dan fentilasi udara yang bersih
2.
Menggunakan pakaian kerja untuk melindungi kotoran kayu
3.
Memakai sepatu kerja
4.
Memakai kaos tangan saat memahat agar tidak terluka
5.
Menggunakan masker agar tidak terhirup debu kayu
6.
Tidak bergurau atau bercanda saat bekerja untuk menghindari
kecelakaan
7.
Jika sudah selesai bersihkan kotoran sisa pahatan dan buang
pada tempatnya.
BAB III
METODOLOGI PEMBUATAN
Alat Pembuatan :
1.
Satu set alat ukir kayu (pahat coret)
2.
Gergaji
3.
Palu
4.
Amplas
5.
Kuas
6.
Kertas karbon
7.
Pensil
8.
Kertas HVS
Bahan Pembuatan :
1.
Kayu ukir
2.
Cat kayu atau vernis
Proses Pembuatan :
1.
Buatlah pola dikertas HVS
2.
Potonglah kayu ukir dengan ukuran 30 x 30 cm
3.
Jiplaklah pola yang dikertas HVS tadi ke kayu
4.
Hasil jiplakan tersebut di ukir ke dalam mengikuti pola yang
telah tadi dibuat
5.
Amplaslah hasil ukiran
6.
Catlah kayu dengan vernis pada permukaan pola
7.
Jemurlah kayu kurang lebih 5 jam
8.
Hasl ukiran telah selesai
BAB IV
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang
menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras alami adalah bahan
yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti
kayu, bambu, batu, dan rotan. Bahan keras buatan adalah bahan – bahan yang
diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang - barang kerajinan seperti berbagai jenis logam
dan fiberglass. Kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan
dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.
b.
Saran
Dalam proses pembuatan sebaiknya menggunakan berbagai jenis pahat
ukir agar hasil ukiran maksimal. Kemudian tetap memperhatikan keselamatan kerja
sehingga tercipta produk yang unggul dan berkualitas.
Kayu adalah salah satu kebutuhan primer yang harganya stabil bahkan cenderung meningkat.
BalasHapusKebutuhan industri akan bahan baku kayu sangat besar, namun ketersediaan bahan masih sangat kurang.
Dengan menanam pohon, bisa mendapatkan keuntungan ekonomi sekaligus ikut menyelamatkan alam dan lingkungan dari bahaya global warming.
Sambil menunggu panen Anda bisa jalankan bisnisnya dengan cara online maupun Offline sebagai mitra bisnis Green Warrior .
Info lengkapnya dan Daftar disini :
www.chasabexim.blogspot.co.id
Partisipasi anda sangat membantu Program ini dalam menyalamatkan alam dan lingkungan negara kita.
Semoga Bermanfaat....!!!! Terima Kasih