Peranku sebagai saintis untuk Indonesia


Ilmu pengetahuan kian tiada habisnya. Bermula berabad-abad silam di masa lampau kehidupan manusia yang hingga saat ini semakin berkembang pesat di dunia modern ini. Kita patut bersyukur, segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat karunia dan akal sehat sehingga kita terus berusaha belajar menggali potensi diri kita untuk terus berkarya untuk Negara kita tercinta. Ilmu pengetahuan setiap zamannya akan berkembang pesat. Seiring perkembangan teknologi yang didasari oleh disiplin ilmu pengetahuan sains, manusia kian menciptakan sesuatu yang bukan saja kreatif dan inovatif tetapi mampu digunakan sebagai suatu alat yang mendongkrak kehidupan manusia di setiap zamannya.

Suatu kecerdasan pengetahuan dalam diri kita individu kita kembangkan, kita aplikasikan, dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk umat manusia. Suatu pekerjaan yang tidak mudah yang sarat akan resiko besar dikemudian hari yang justru ilmu pengetahuan bukan digunakan dalam hal kebaikan tetapi, dapat digunakan dalam hal kehancuran. Bak pedang bermata dua, di satu sisi mempunyai suatu manfaat besar tetapi disatu sisi justru membuat kemudharatan jika tidak digunakan dengan sebaik mungkin.

Sebagai partnership ataupun sebagai landasan keilmuan teknologi, ilmu MIPA memang cocok dijuluki sebagai mother of technology. Cikal bakal saintis-saintis inilah yang sangat berguna bagi bangsa dan Negara. Bila kita perhatikan seksama, banyak Negara-negara maju disana dengan intensif mengembangkan keilmupengetahuan sebagai dasar majunya teknologi dinegara tersebut. Penting memang prinsip keilmuan MIPA ini bagi Negara yang kita tempati saat ini. Negara yang kian beranjak dari fase berkembang yang terus dengan eksplosif mendidik warganya dengan dasar disiplin ilmu ini.

Bergerak dari karya-karya ilmiah hingga aplikasi-aplikasi efektif penerapan teknologi tepat guna membuat warga di suatu Negara memiliki tingkat kesejahteraan dan kecukupan ekonomi yang mumpuni. Peran kita, tujuan kita, pemikiran kita, karya kita sedang ditunggu-tunggu oleh ibu pertiwi. Sang garuda yang seakan bersiap terbang tinggi menjulang angkasa langit. Dengan gagah berani mencoba mencengkram beberapa santapan guna bahan bakar untuk terbang ke penjuru langit. Saintis muda butuh itu. Butuh karya-karya brilian nan cemerlang. Butuh inovasi-inovasi terbarukan. Seakan haus akan dahaga keilmuan yang kini sangat dibutuhkan oleh Negara ini.
Sedikit demi sedikit setiap ukuran nano-mikro bahkan antar atom molekul pun kita harus memperhatikan. Sebuah karya aplikatif berguna bagi Ibu Pertiwi, bagi Indonesiaku. Ku abdikan seluruh jiwa ragaku bersamamu. Membangun setiap jengkal kehidupan negeri mu. Kita butuh kepedulian itu. Kita butuh peranan kita sesama para tonggak pendiri bangsa ini. Kita arahkan bangsa kita tercinta, kita tuntun negeri kita tersayang dalam suatu ruang keilmuwan yang sangat sangat terkompleks dalam jagat raya semesta ini. Kemajuan suatu bangsa, dari ilmu pengetahuannya, dari teknologinya, dari tingkat sumber manusianya yang mengalami suatu langkah kedepan yang besar. Apakah kita harus terdiam diri? Tidak!. Bertahun-tahun kita menimba ilmu, dengan jarak yang sangat jauh kita menimba ilmu, berkorban segalanya, hingga tetes keringat darah mengalir di pipi kita. Berjuang mencari solusi permasalahan yang dibutuhkan negeri ini, ibu pertiwi ku tercinta. Ini adalah janji ku, janji kita semua, janji para saintis muda Indonesia guna berperan membangun bangsa kita yang sebentar lagi sang garuda akan terbang tinggi menggapai cakrawala dari atas dunia.
Salamku calon saintis muda Indonesia. Pemuda, berkarya, terbang tinggi ke angkasa.

Oddy Azis Saputra
Mahasiswa jurusan Kimia
Universitas Riau

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer